”wahai laut, maukah kau membagi kebahagiaan itu sedikit saja denganku?”
Hembusan ombakmu mendatangiku. Tak sendiri, dayang-dayangmu bernama angin ikut menyertai. Mengajakku untuk masuk dalam atmosfer duniamu.
”ayolah, bisakah kau tidak hanya menyentuh ujung kakiku untuk ikut basah denganmu. Tidak bisakah lebih dari itu? Bukankah kau memiliki segalanya? Bagilah denganku sedikit saja.”
Aku menghiba, kalau saja malu bukan sahabatku, sudah dari tadi ku menjerit, agar kau yakin betapa inginnya aku sepertimu.Jari-jarimu semakin kuat mencengkeram inginku untuk terus mendekatimu, membungkuk mencoba memandangmu lekat-lekat, lebih dekat.
”hei bercerminlah padaku. Bukankah ada dirimu di dalamku?”