“Makanan datang!!! Kalian siap teman-teman?!” Seru salah satu gigi seri bersemangat.
“Siaaaap!!!” Kompak sekali seluruh pasukan gigi menjawab
“Wow! Lihatlah, tuan kita memakan brownieslezat kali ini!” Salah satu gigi taring mengintip dari celah bibir
“Horeeeee!!!!” Sambut pasukan gigi semangat sekali
Potongan brownies yang lembut itu satu persatu masuk ke mulut. Ini sih pekerjaan mudah. Tak butuh tenaga banyak. Tim gigi seri menggigitnya. Lalu segera dikunyah oleh tim gigi geraham. Tanpa perlu dicabik oleh tim gigi taring.
“Ayo....dorong!!!!!” Teriak gigi geraham. Si lidah pun ikut membantu. Hap! Masuklah browniesyang telah halus itu kedalam rongga tenggorokan.
“Terima kasih” Ucap tenggorokan
“Sama-sama!” Jawab pasukan gigi sangat kompak. Kalau tak ada pasukan gigi, tentu tenggorokan akan kesusahan menelan makanan yang masuk.
Sambil menunggu tugas berikutnya, pasukan gigi kembali berbincang-bincang.
“Aku paling suka kalau tuan memakan brownies. Manis sekali.” Komentar salah satu gigi geraham.
“Kalau aku lebih suka tuan memakan permen mint.Tubuhku jadi segar.” Salah satu gigi seri berkomentar lain.
“Ngomong-ngomong, hari ini tuan kita belum makan daging ataupun ikan ya.” Salah satu gigi taring bergumam pelan
“Memang kenapa, ring? Kau sedih karena tidak banyak bekerja ya? Hahahaha” Ledek salah satu gigi seri.
Si gigi taring diam tak menjawab. Sebenarnya memang begitu adanya. Sejak pagi, ia dan tiga gigi taring lainnya sedikit sekali bekerja. Itu pun hanya membantu pekerjaan gigi seri. Hanya memotong tempe goreng.
“Hahaha. Bisa dikatakan, kalaupun kalian tidak ada. Kami masih tetap bisa bekerja!” Gigi seri yang lain menambahkan
“Hei! Kau tidak bisa mencabik makanan! Hanya kami yang bisa melakukan itu!” Bantah salah satu gigi taring kesal
“Tetap saja, kamilah gigi paling penting di pasukan gigi.” Tim gigi seri mulai sombong
“Iya! Bahkan tuan kita saja, paling sering memamerkan indahnya tubuh kami.”
“Sudahlah. Mengapa kalian jadi ribut. Kita kan sudah lelah seharian ini.” Salah satu gigi geraham melerai
“Tidak usah ikut campur, geraham. Tidur saja kau sana! kalau kalian bicara, baunya sangat tidak sedap.” Gigi seri justru semakin menjadi-jadi
“Hei mengapa kalian juga mengatai kami?” Panas juga tim gigi geraham mendengarnya
“Kami bicara apa adanya. Kalian paling susah dijangkau sikat gigi. Kalian tim paling jorok di pasukan gigi. Sangat mudah digerogoti kuman sampai berlubang. Hiii!!!!” Semua tim gigi seri tertawa terbahak-bahak. Lucu sekali.
“Kalian benar-benar sudah keterlaluan!” Teriak gigi geraham kesal.
“Sudahlah, geraham. Kita lihat seberapa hebat tim gigi seri. Apakah mereka benar-benar bisa melakukan pekerjaan tanpa kita.” ucap gigi taring
Tim gigi geraham dan tim gigi taring mogok bekerja. Awalnya tim gigi seri percaya diri sekali. Bisa melakukan pekerjaan pasukan gigi sendiri. Lama-kelamaan mereka lelah juga. Apalagi baru saja tuan mereka memakan daging kambing. Mereka terpaksa mencabik-cabik daging itu sekedarnya. Belum sempat melembutkan daging itu, mereka sudah nyaris pingsan.
“Kalian ini bisa tidak sih melembutkan makanannya? Aku kesusahan mendorongnya. Lambung bilang padaku. Katanya lama-lama bisa membahayakan tuan kita.” Protes si tenggorokan
Tim gigi seri tak menjawab. Mereka tidak bisa berkata apa-apa.
Akhirnya, tuan mereka jatuh sakit. Akibat makanan yang tidak diolah dengan baik.
“Ini gara-gara kalian gigi seri!” Ujar lidah kesal. Selama ini, lidah diam saja. Tapi kalau tuan sudah sakit begini, lidah juga ikut kesal pada tim gigi seri.
“Segera berbaikan dengan gigi geraham dan gigi taring. Menyusahkan saja!” umpat tenggorokan menambahkan.
Tim gigi seri bungkam. Mereka masih enggan meminta maaf.
“Sudahlah. Kami tidak mogok kerja lagi, kok. Lain kali kalian tidak boleh sombong seperti itu, seri.” Salah satu gigi geraham angkat bicara
“Iya, kalian memang pemimpin pasukan gigi. Tetapi kita semua penting disini.” Imbuh salah satu gigi taring
“”Ma.. maafkan kami ya, teman-teman.” Ucap tim gigi seri bersama-sama
“Tidak apa-apa. Kami juga menyesal sudah membuat tuan kita sampai sakit.” Jawab salah satu gigi taring mewakili yang lain.
Sejak itu, pasukan gigi semakin kompak menjalankan tugas dengan baik. Tentu saja, semua pekerjaan akan lebih mudah jika dilakukan bersama-sama.
***
Dimuat di Lampung post tanggal 7 April 2013