Friday 30 December 2011

gelembung sabun


Ialah sekat yang membatasi tersampainya amal
titik-titik membentuk jelaga
kata-kata indah cermin shalihahnya diri
apalah arti jika nyatanya buruk disana sini…

Bagi saya, niat tak ubahnya seperti gelembung-gelembung sabun yang saya tiupkan perlahan. sangat hati-hati agar ia bisa berbentuk bulat sempurna. saat mengambang, tertiup angin, pecah di udara, ataupun terjatuh di suatu tempat. kembali saya tuipkan perlahan. kembali sangat hati-hati. kembali pecah. kembali ditiup lagi. kembali sangat hati-hati. begitu terus. seperti siklus yang tak habis-habisnya. 

Saya tak pernah merasa niat saya selalu baik dari awal hingga akhir. ada saja cara syaithonirrajiim untuk bisa membuat gelembung niat nan rapuh milik saya menjadi pecah. entah itu pecah sebelum berbentuk. pecah sedetik setelahnya, atau pecah kemudian di udara.

karena itulah, saya amat bersyukur padaNya. atas pengertian yang begitu sempurna. Dia memberi kesempatan kepada kita, manusia. untuk selalu memperbaiki niat. memperbaiki niat yang salah agar menjadi benar. di awal, di tengah, di akhir. saya yakin. Allah menilai bukan dari seberapa jarangnya kita memperbaiki niat (sebab jarang berniat salah), akan tetapi dari seberapa sungguh-sungguhnya usaha kita untuk terus memperbaiki niat itu.

Saya jadi teringat dengan obrolan via sms dengan seorang mbak yang begitu perhatian (luv u coz Allah ukhti). beliau sudah meluangkan waktu untuk menanyakan keadaan saya. tapi maaf mb. jangan menilai saya hanya sebatas facebook (meskipun saya pun tak begitu perduli bagaimana penilaian manusia).

buat saya, amal ibadah, bukan untuk konsumsi publik. saya amat menyadari, dari diketahuinya amal ibadah saya oleh orang lain itulah sumber terbesar niat benar saya (yang seperti gelembung sabun) mudah sekali dipecahkan Syaithonirrajiim. biarkan itu menjadi rahasia antara Rabb dan hambaNya. Jika nyatanya diri yang masih compang-camping, buruk disana sini. namun terlihat indah di mata para pengguna facebook (dan seluruh isi dunia maya). hm, apa kata akhirat????

yuk mari, berlomba-lomba dalam kebaikan. tapi bukan untuk dijadikan tontonan. sampai suatu masa, semoga kita sama-sama sedang mengantri di depan pintu surga. tinggal dilihat saya berada dibelakang anda atau jauh di depan anda. hehehe *gaje

Bismillahirrahmaanirrahiim… :)

No comments:

Post a Comment