Thursday 29 December 2011

Jas Merah

Sebagai generasi yang baik hati dan murah senyum (hehe), saya akan mengikuti nasihat dari kakek soekarno (kakek? iya. bapak saya seumuran lah dengan salah satu anaknya pak karno itu). beliau berpesan, jas merah! jangan sekali-kali melupakan sejarah. nah, sejarah pondok semesta pun tidak boleh terlupa :) boleh dibaca, apalagi dihapal, meski tidak akan keluar di ujian sejarah :D

Pada suatu hari, di pertengahan tahun 2010. saya kembali mengaktifkan akun fb yang sudah cukup lama saya nonaktifkan (sekitar 1 tahunan). bukan suatu kebetulan saya bisa mampir di salah satu note yang entah milik siapa. note itu berisi info lomba yang diadakan oleh taman sastra. lomba membuat cerpen dengan tema 'JUARA' judul awal rumah. saya suka sekali dengan tema ini. tema yang membuat saya berfikir keras mencari ide-ide yang tak biasa. bisa belajar dari setiap naskah peserta lain (yang memang dipublikasikan di note masing2 peserta).


Dari naskah2 yang saya baca (meski kebanyakan tidak saya kenal siapa pemiliknya) saya menemukan satu naskah yang keren. membacanya seperti mengunyah kripik di sore hari ditemani secangkir kapucino, hehe. renyah, enak, ga kerasa udah abis. saya suka dengan alur ceritanya, diksinya, juga pesannya. hanya saja ada beberapa point kritikan yang membuat saya berani mengirim pesan ke pemiliknya secara pribadi. padahal saya bukan orang yang suka meninggalkan jejak saat sedang berselancar di dunia maya. hehe. tapi entahlah, mungkin takdir memang mengantarkan saya pada sosok ini. si pemilik naskah "Rumah kaca berselimut embun' yang bernama Farica Hasan. ah, jujur. saya surprise begitu tahu ternyata mb dew sangat welcome menerima kritikan dan pertemanan saya :) makasih mbak....hehe

Pada hari yang lain, di penghujung tahun 2010 (iya apa ya? lupa2 ingat. hehe). mb dew mengajak saya untuk ikut dalam proyek kumcernya (mb dew mendapat diskon penerbitan dari penerbit leutika prio). saya tentu amat senang. dari awal saya memang ingin sekali bisa satu buku dengan mb dew :* Mb dew mengenalkan saya pada dua mahluk keturunan adam, hehe. mas ibnu dan mas aw. perkenalan yang begitu saja mengalir bagai air.

Sama seperti perkenalan awal dengan mb dew. saya surprise ternyata mereka berdua ini supel. apalagi waktu keputusan saya yang plin-plan (bahkan sampai sekarang ya?:D) mereka asyik-asyik aja. ah, saya amat jarang bisa bersahabat dengan laki-laki. bisa dihitung jari dari satu tangan. hehe. jadi berbanggalah kalian wahai mas ibnu dan mas aw. wkwkwkwk *mulai gaje

Mas ibnu, yang ternyata adalah seorang penulis senior (dua buku solonya: hidup tanpa masalah dan do you feel happy keren!). beliau ini punya sebuah taman baca dan inspirasi (di dunia nyata dan dunia maya) bernama pondok hati. awalnya tidak disengaja jika 'virus pondok' ini menyebar dengan cepat ke kami bertiga. mb dew dengan pondok kupu-kupu. mas aw dengan pondok delima. dan saya dengan pondok autumn. pondok autumn? iya. itulah nama pondok ini pada awalnya. nama dengan filosofi termanis: meski gugur masih bisa memberi indah. kata mb dew, autumn juga identik dengan nama saya. autumn pondoknya anum >_< dan tara... terciptalah pondok autumn di dunia maya *dunia nyata belum ;(

Pertengahan tahun 2011. saya ingin mengubah nama pondok autum menjadi pondok semesta. dengan pertimbangan filosofi semesta yang lebih luas dan dalam maknanya. ah lagi-lagi saya plin-plan. saya sudah membuat susah mas aw untuk mengedit lagi naskah 'sketsa 17' kami (meski editannya tidak jadi, tidak masalah :)). membuat susah mas ibnu yang lagi-lagi mengedit 'sketsa maya'. juga membuat susah mb dew...... membuat susah apa ya mb? hehehe

Tapi Alhamdulillah, mereka lagi-lagi mau mengerti dan asyik2 aja. saya jadi ikutan asyik2 aja :D

Begitulah jas merahnya. pondok semesta adalah nama baru dari pondok autumn, saudara kandung pondok hati, pondok kupu-kupu, dan pondok delima. seperti kata mas ibnu, semoga pondok network bisa menyebar dengan luas. menjangkiti banyak orang untuk terus membaca dan membagi inspirasi. semoga :)

No comments:

Post a Comment