Friday 1 July 2011

About: pondok autumn

Bismillahirrahmaanirrahiim...

Dengan menyebut namaNya, saya buat blog ini. Terhitung ini adalah blog ke enam yang saya ciptakan. Bisa ditebak, kelima blog sebelumnya...saya gagal mempertahankan kekonsistenan saya dalam mengurus mereka (2 blogspot, 1 wordpress, 1 multiply, 1 blogfriendster). Wah, mempertahankan memang selalu sulit. Termasuk tetap intens menulis. Pun ketika saya lagi-lagi beralasan: susah sekali bisa apdet tulisan saat tidak bisa setiap waktu posting di internet.

Entahlah...nyatanya, saya benar-benar tidak lagi mengapdet blog2 itu.;(


Seperti rata2 mereka yang membuat blog pribadi di dunia maya. Saya pun ingin blog saya benar2 mencerminkan siapa diri saya. Bukan sekedar eksistensi, tapi lebih kepada berbagi. Berbagi tulisan. Betapa senangnya jika suatu saat ada seseorang yang membaca tulisan di blog saya lantas bergumam: iya juga ya. Wah benar sekali. Saya bisa belajar dari tulisan ini. Saya bersyukur bisa membaca tulisan ini. Wah, dengan begitu saya yakin, pahala dariNya mengucur untuk saya.

Next episode... saya ingin mengapgred niat dan semangat saya dalam menulis, khususnya menulis di dunia maya. Halaman saya sendiri. Pondok saya sendiri. Sebenarnya ingin menggunakan blog lama dan mengganti namanya. Tapi saya merasa harus benar2 menjadikan semuanya baru. Di saat yang sama, keempat sahabat dunia maya –pun dengan masing-masing pondok mereka yg keren2^^- sudah memberi semangat untuk kembali aktif berblogging ria :D Eng ing eng... akhirnya lahirlah pondok autumn ini...

Tentang autumn. Autumn yang dalam bahasa indonesia artinya gugur. Salah satu siklus dari empat musim yang terjadi di negara2 dengan lokasi subtropis. Saya sendiri belum pernah merasakan bagaimana aroma musim autumn. Yang katanya berudara dingin, kering, luruh, berguguran, tapi terlukis dengan indah. Ah, saya hanya bisa menikmatinya lewat gambar2 di google. Betapa lukisan alam dengan dominansi warna kuning keperakperakan itu sudah membuat saya jatuh hati. Sangat indah, sudah pasti. Tapi setelah saya mengetahui apa yang telah terjadi dalam fase autumn...saya benar2 semakin jatuh hati padanya.

“Autumn…
Sure something dies,
the way the leaves shrivel and dry out and drop off
but this is not an ending…
It is a movement and a continuum.”


Itu adalah filosofi autumn yang saya simpulkan setelah membaca beberapa sumber dan saya tuliskan di cerpen ‘saat autumn kembali autumn’. Sungguh, setiap manusia yang mengalami bagaimana hidup, tentu pernah merasakan kepahitan. Pedih, perih, sedih, sakit, pilu, dan sederetan rasa dari sesuatu yang kita sebut luka pasti pernah kita rasakan. Menjadi siklus akan adanya bahagia, senang, tawa, sehat, ceria, pun sederetan rasa dari sesuatu yang kita sebut suka.

Autumn adalah kebalikan dari spring. Seperti fitrah pada semesta. Semua memiliki pasangan. Berkebalikan. Ada laki-laki maka ada wanita. Ada bumi maka ada langit. Pun sederetan nama lain yang tidak mungkin disebut satu persatu.

Autumn adalah luka. semakin dingin angin yang berhembus, maka semakin banyak dedaunah hijau yang berganti menjadi kuning keemasan lantas akhirnya berguguran. Gugur adalah luka. ia harus mengalami itu. Satu-satu jatuh. Pedih. Sang surya semakin enggan menampakkan diri, membuat cuaca didominasi oleh kegelapan. Autumn adalah simbolik akan usainya kehidupan, berakhirnya pertumbuhan dan jadi alat pengingat bagi kita akan tibanya saat yang kurang menyenangkan.

Tapi dalam masa kesakitan itu, lihatlah apa yang autumn persembahkan pada mata yang memandangnya.

Daun tanaman yang beraneka warna serta timbunan dedaunan yang menyelimuti bumi. Siapa yang tidak jatuh cinta menikmatinya? Indah. Sangat indah. Lihatlah, autumn yang mengalami bagaimana perihnya menjadi gugur, masih sanggup memberikan keindahannya. Ditengah kekurangan ia memberi kebahagiaan. Luar biasa bukan?

“All things sprout
Bloom,
Reach completeness,
Become brittle and die,
Then rest…
The cycle continues endlessly.”


Begitulah, alam selalu mempersembahkan pelajaran bagi kita dariNya. Bahwa mereka adalah ayat-ayat kauniyahNya. Tinggal kita yang kemudian dihadapkan pada pilihan...mampukah kita mengambil pelajaran?

Semoga

Doakan blog saya kali ini bisa terus terapdet ya...semoga bermanfaat^^

1 comment:

  1. csntiiiiiiikkkk^^v

    sungguh lukisan autumn dalam rentetan kalimat yang menawan.

    semoga istiqomah, Anum.


    Allah with us. loves us. as always. insya Allah.:-)

    ReplyDelete