Tuesday 19 July 2011

paradoks: i'm in unclear

Bismillahirrahmaanirrahiim...

entah sudah seberapa sering saya menyebut diri sendiri tidak jelas. linglung. bingung. bahkan gila.

saya tau itu tidak baik. terlebih saat saya berfikir seperti itu, ada malaikat lewat yang mengaminkannya (i'm not hope it!). saya mungkin sedang takut. akan buramnya cermin dihadapan. setelah selama ini semua nampak jelas. zona aman tepatnya. saya seolah terombang-ambing tentang keputusan yang harus saya ambil
antara ridho Allah, bahagia mami abi, keinginan hati, juga pandangan skeptis sana sini

Ah, saya selalu bersyukur atas cintaNya yang begitu meluap-luap. sudah lama saya kurang menikmati alunan cintaNya, pun merasai tiap jejak ungkapan cintaNya. maksudnya?

seringkali, sebelum ini. Dalam kesendirian, saya selalu takjub atas setiap kejutan yang Ia beri.

Milyaran air hujan yang datang tiba-tiba, ia mengejar tapi saya justru mendekati dan bersorak-sorak kegirangan (dulu, saat masih anak-anak) setelah malu masih dianggap anak-anak saya hanya bisa senyum senang menatapnya dari jendela..

Taburan bintang yang pun kini hanya bisa sekilas saya tatap dari jendela. bulan yang plin-plan, kadang bulat utuh, kadang setengah, bahkan kadang tak ada.

Matahari yang menghangat lantas menyengat setelahnya. pun ketika ia berubah nama menjadi senja.

Embun yang kini jarang kunikmati aroma segarnya, juga kabut yang lebih jarang terlihat.

Ah, semua begitu menakjubkan.

tapi itu semua hilang dari pikiran saya sekarang. saya tidak lagi menikmati semua.

saya lebih sibuk dengan pikiran2 tentang: kemungkinan demi kemungkinan. jika A maka Y. jika B maka Z.

jujur, saya seolah meredupkan kenyataan: bahwa apapun yang Ia takdirkan adalah yang terbaik

(apakah justru bukan 'seolah' tapi 'memang telah'?) Astaghfirullah

saya takut akan masa depan

memalukan bukan?

inilah yang harus disudahi. diselesaikan. di'clear'kan.

saya tidak ingin terus berlarut-larut dalam kekhawatiran tanpa usaha. pun, tanpa sadar terseret dalam arus 'meragukan takdirNya' apalagi 'cintaNya' Astaghfirullah. Astgahfirullah. Astaghfirullah.

*dalam proses menghapus khawatir yang kini tak pernah absen hadir*

-pondokautumn-

No comments:

Post a Comment