kegagalan adalah sukses yang tertunda.
saya tahu itu
semua akan indah pada waktunya.
saya berkali-kali mengucap itu.
dibalik kesulitan pasti ada kemudahan.
saya yakini itu.
tapi jujur, saya merasa lelah.
dan payah.
ah, terlalu membesar-besarkan saya rasa. sebab merasa lelah harusnya adalah dampak dari perjuangan yang teramat sangat. merasa payah adalah hasil dari cucuran keringat yang tak henti mengalir. lalu saya?apakah perjuangan sudah benar-benar saya nikmati? apakah cucuran keringat sudah benar-benar menetes dari dahi juga hati?
jujur lagi. belum. sama sekali belum.
saya sadar. baru sadar tepatnya. setelah tanya skeptis yang terus-terusan saya lontarkan pada diri. kenapa? bagaimana? untuk apa? seperti apa? kapan? dimana? ada jawab yang berdengung-dengung di gendang telinga saya: memang apa yang sudah kamu lakukan?????hah?????!!!!!!!
ah, lagi-lagi. saya terlalu membesar-besarkan usaha saya yang sebenarnya masih teramat kecil. tidak cukup syarat untuk bisa di-acc olehNya. apakah saya sudah mengurangi waktu tidur saya dan melebihi waktu produktif diatas rata-rata orang kebanyakan? apakah saya sudah melakukan percepatan untuk mengejar kecepatan yang dilakukan orang-orang? apakah saya sudah rela berjalan berkilo-kilo hanya untuk menghadiri majelis ilmu? apakah saya sudah berlipat-lipat mengulangi materi ilmu yang sudah saya dapat? apakah saya sudah terus menyisihkan atau bekerja apa saja untuk mendapatkan sedikit demi sedikit uang sebagai modal? apakah saya juga sudah kesana kemari. lamar sana lamar sini. mengejar info sana sini. dimaki-maki. atau bahkan dicaci-caci (hehe, sama aja)?????
saya hanya berusaha membangunkan diri saya yang terus-terusan berkata: tidak masalah. akan ada waktunya saya berhasil. akan tiba rasa manis yang akan saya nikmati. semangat!!!. tapi nyatanya saya sedang menangis di sudut kamar. mata saya basah oleh tanya yang sebenarnya protes: kenapa saya tidak mendapatkan apa yang mereka dapatkan? (Astaghfirullah). nyatanya saya berputar-putar pada tanya-tanya negatif. meski saya berkali-kali bilang saya terus-terusan berfikir positif ;(
saya malu.
pada Dia tentu.
padaNya.
padaMu
pada Allah. Rabbku dan Rabbmu.
#Ampuni hamba ya Rabbi
Hey semut!!!!! ajari saya ya!!!!
-pondoksemesta-
No comments:
Post a Comment