sudah lama aku merindukan hujan. berkali-kali aku menunggu, saat langit perlahan berubah muram. saat awan berwarna agak pekat. sudah lama ia tidak turun. kemarau panjang. tentu saja. tapi malam ini. hujan datang. tiba-tiba. mengagetkanku dari ruang autisku.
satu-satu turun merayap. semakin keras menggedor-gedor gendang telinga. ah, meski aku tak bisa menatap lekat tariannya yang meliuk-liuk gemulai. atau dinginnya yang menyegarkan. juga hadiahnya berupa pelangi. aku cukup bahagia dengan menghirup aromanya yang khas.
sudah lama aku merindukan hujan. benar, ia datang. meski sebentar. mungkin ia hanya ingin melepas rindu?
ah, padahal aku belum sempat menyampaikan satu hal padanya.
apakah karena hujan sedang tak disini, maka embun tak lagi menyambangi pagi?
sudah lama aku merindukan hujan. pun juga embun.
No comments:
Post a Comment