Monday, 12 September 2011

tentang cita

saya tidak paham. apakah yang saya rasa saat ini namanya iri? dengki? semoga tidak.

hanya saja. saya benar-benar tidak bisa menghindari kepala saya untuk tidak memikirkan ini. memikirkan cita yang dulu pernah saya ucap.

meski masih kecil dan tidak begitu mengerti apa itu cita. saya tetap bersikukuh dengan cita-cita saya -amat mulia- menjadi guru. dengan teladan langsung dari ibu saya, guru adalah sosok mulia sejagad raya saat itu.

cita-cita yang tetap bertahan hingga saya masuk SMA. cita-cita itu berubah. hanya karena saya sangat takjub dengan gesitnya seorang bidan desa, saya langsung mengubah cita saya menjadi bidan. di buku harian saya, buku harian teman -hehe-, dimanapun tempatnya saya bisa menulis, saya akan menulis, cita-cita: menjadi bidan.


saat mendekati waktu kelulusan, fokus saya terpusat pada satu arah: mendaftar di Poltekkes Jurusan Kebidanan. meski di saat yang sama saya diterima di Universitas Lampung Jurusan Agribisnis (jalur PKAB), jujur, saya sama sekali tidak menoleh.

kenyataan berkata lain. kenyataan bahwa saya tidak lulus tes kebidanan mampu membuat saya menangis satu jam. satu jam saja, karena di hari yang sama saya harus mengurus daftar ulang di Universitas Lampung, hari terakhir daftar ulang.

tak terfikir sama sekali tentang cita pertama saya (guru) saat-saat itu. padahal waktu pendaftaran SPMB masih cukup panjang. saya bisa saja mendaftar di fakultas keguruan. tapi entahlah, mengapa saya tidak memikirkan itu. pun kedua orang tua saya benar2 memberi kebebasan saya untuk bisa memilih sendiri.

saya juga tidak mendaftar kebidanan di tempat lain (swasta). saya paham, biayalah persoalannya. sebab untuk membiayai kami di sekolah negeri, kedua orangtua saya sudah cukup kewalahan.

begitulah. hingga akhir. saya benar-benar menjadi mahasiswa jurusan agribisnis. jurusan yang tidak pernah terfikir oleh saya sebelumnya. tapi lama kelamaan saya benar-benar mencintainya. sungguh, saya menemukan dunia saya disini.

tapi. ah betapa banyak tapi di posting saya kali ini ya?hehe. melihat dua orang sahabat saya sejak SMP hingga kini, membuat saya mau tidak mau kembali memikirkan cita.

dua cita-cita yang kini diraih oleh mereka

mira, seorang guru. dan indah, seorang bidan.

dan kemarin, indah. yang paling muda diantara kami. sudah menggenapkan setengah diennya.

Alhamdulillah. saya bahagia tentu. pun ikut khawatir oleh kekhawatiran sahabat saya yang satunya, mira. tentang keinginannya menggenapkan setengah dien yang belum tercapai.

begitulah. dititik yang sama dengan mereka, saya masih disini. begini-begini saja. ada rasa entah yang terus-terusan ingin saya usir. ada tanya yang saya takutkan menjadi wujud kufur nikmat atas pemberianNya, astahgfirullah'aladziim....

apakah saya iri dengan mereka? semoga tidak. sebab saat kuliah, saya pun punya cita-cita baru: dosen.
ah, saya sedang dalam proses untuk meraihnya.
tidak mudah untuk meraihnya?
saya paham
lebih tidak mudah untuk yakin bahwa saya bisa!
saya amat paham

doakan saya ya, kawan :))

1 comment:

  1. dulu aku pernah bercita-cita jd guru, polwan, dokter, namun nyatanya aku bekerja di bagian Keuangan, dan kalau ditanya sekarang, Aku hanya ingin jadi _istri dan ibu yang baik-- itu saja.

    ReplyDelete