Senja itu, aku mengobrol dengan seorang teman. Obrolan kami terus meluas, sampai satu penggalan obrolan itu berganti tema dari tema awal. Kurang lebih seperti ini,
Teman : kenapa kamu suka menulis num?
Aku : karena aku ingin seperti Abi (panggilan untuk ayah kandungku,red).
Teman : (sedikit membelalakkan mata, siap melahirkan pertanyaan baru) Beliau
seorang penulis?
Aku : Bukan. Abi seorang pegawai negeri sipil.
Teman : (kali ini mengernyitkan kening, tak mengerti) Beliau suka menulis?
Aku : Tidak. Beliau hanya suka membaca.
Teman : Lalu kenapa alasannya karena kamu ingin seperti Abimu?
Aku : (aku tersenyum melihatnya penasaran seperti itu) karena beliau suka
memberi. Memberi apapun yang beliau miliki. Aku ingin seperti beliau.
Dan buatku, memberi dengan menulis adalah yang kumampu untuk saat
ini. Harapanku, dengan menulis, akan ada orang yang menerima
manfaatnya. Semoga.